Sabtu, 02 Oktober 2010

Nasehat Pernikahan

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakathu….

Sebenarnya saya malu menuliskan ini…

emmm…..

tapi tak apalah…, saya pernah dengar salah seorang tokoh penceramah terkenal di negeri ini mengatakan kalau mau memberi nasehat tentang kematian terhadap orang lain kita tdk perlu meninggal dulu, begitu juga dengan pernikahan.. ketika kita ingin memberi nasehat tentang pernikahan kita’pun tak mesti menikah dulu kan…… ^_^

Yup.. mari kita mulai….

Awalnya sih saya pernah membuka salah satu blog seorang teman, tapi… afwan saya lupa alamat blog’nya.., rencananya nasehat ini di copas tuk diri sendiri….
tapi setelah menimbang, menakar dan akhirnya memutuskan….
tidak ada salahnya juga kalau saya membagi’kan ke Kakak atw Adek, saudara – saudara tercinta di jalan Allah, ke Sahabat/teman atau yang lainnya, InsyaAllah ada manfa’atnya untuk kita semua…
benar nda??

Lho ko’ belum mulai – mulai juga yaaa… ?? he..he.. sabar…sabar…

Pertama-tama Siapkan diri, buka mata, buka hati, lapangkan dada…
agar nasihat ini tak berlalu begitu saja setelah selesai membacanya…

Bismillahirrahmanirrahiim …

Dengan kerendahan hati, mari kita simak pesan-pesan Al Qur’an tentang tujuan hidup yang sebenarnya.
Nasehat ini untuk semuanya.
Baik untuk mereka yang telah memiliki arah;
Bagi mereka yang belum punya arah;
Bagi mereka yang masih mencari tulang rusuknya yang hilang
Bagi yang belum menemukan pemilik tulang rusuk’nya
atau yang ogah menemukan arah dan tulang rusuknya…..
Nasehat ini untuk semuanya. Semua yang ingin mendapat dan meraih kebaikan.

Nikah itu ibadah. Nikah itu suci … ingat itu.
Memang nikah itu bisa karena harta, bisa karena keturunan, bisa karena kecantikan, ketampanan, dan bisa karena agama.
Jangan engkau jadikan harta, kecantikan, dan keturunan sebagai alasan karena itu akan
menyebabkan celaka.

Jadikan agama sebagai alasan. Engkau akan mendapatkan kebahagiaan.

Tak dipungkiri bahwa keluarga terbentuk karena cinta. Namun,
jika cinta engkau jadikan satu-satunya landasan, maka keluargamu akan
rapuh. Mudah terombang-ambing dan hancur kemudian. Jadikanlah Allah sebagai
landasan. Niscaya kau akan selamat. Tidak saja di dunia,tapi juga di akhirat.
Jadikan ridho Allah sebagai tujuan. Niscaya mawaddah,sakinah dan rahmah akan tercapai. Insyaallah …….

Untuk suami yang sholih …

Jangan kau menginginkan menjadi raja dalam istanamu. Disambut isteri ketika datang dan dilayani segala kebutuhan. Jika ini kaulakukan, istanamu tidak akan langgeng. Lihatlah manusia teragung sepanjang sejarah, Muhammad SAW tidak marah ketika harus tidur di luar beralaskan sorban, karena sang isteri tidak mendengar kedatangan beliau. Tetap tersenyum, meski tak tersedia makanan di hadapan, ketika lapar. Menjahit bajunya yang robek………..

Jangan engkau terlalu cinta pada isterimu. Jangan engkau terlalu menuruti isterimu.

Jika itu engkau lakukan, akan celaka. Engkau tidak akan dapat melihat hitam dan putih,
tidak akan dapat melihat benar dan salah. Lihatlah bagaimana Allah menegur Nabimu ketika mengharamkan apa yang telah Allah halalkan hanya karena menuruti kemauan isteri. Tegaslah terhadap isterimu. Dengan cintamu ajaklah ia taat kepada Allah. Jangan biarkan ia dengan kehendaknya. Lihatlah isteri Nuh dan Luth. Di bawah bimbingan manusia pilihan, justru mereka menjadi penentang. Isterimu bisa menjadi musuhmu. Didiklah isterimu.

Jadikanlah ia sebagai Hajar, wanita utama yang setia terhadap tugas suami, Ibrahim. Jadikan ia sebagai Maryam. Wanita utama yang bisa menjaga kehormatannya. Jadikan ia sebagai Khadijah, wanita utama yang bisa mendampingi tugas suami, Muhammad SAW menerima tugas risalah.

Isterimu adalah tanggung jawabmu. Jangan larang mereka untuk taat kepada Allah.Biarkan ia giat berdakwah kepada kaumnya untuk menyegerakan tegaknya kembali kalimah-Nya. Biarkan ia menjadi wanita yang sholehah yang senantiasa mengokohkan dakwahmu dan dakwahnya.Tegur ia tatkala ia lalai dalam melaksanakan amanahnya. Biarkan ia menjadi
Hajar, Maryam atau bahkan Khodijah. Sungguh jangan kau belenggu dengan egomu.

Untuk isteri yang sholihah ……….

Jika engkau menjadi isteri, jangan engkau menginginkan menjadi ratu dalam
istanamu. Disayang, dimanja dan dilayani oleh suamimu. Terpenuhi apa yang
menjadi keinginanmu. Jika itu engkau lakukan, istanamu akan menjadi neraka
bagimu. Jangan engkau paksa suamimu menurutimu. Jangan engkau paksa suamimu
untuk melanggar perintah Allah dan Rasul-Nya. Siapkan dirimu untuk menjadi
Hajar, yang setia terhadap tugas suami. Siapkan dirimu untuk menjadi
Maryam, yang bisa senantiasa menjaga kehormatannya.

Siapkan dirimu untuk menjadi Khadijah, yang bisa mendampingi suami tercinta
mejalankan misi dakwahnya. Jangan kau usik suamimu dengan rengekanmu.
Jangan kau usik suamimu dengan tangismu. Jika itu kau salah gunakan,
kecintaannya padamu yang begitu besar akan memaksanya menjadi pendurhaka.
Jangan ………..


Untuk calon Ayah …..

Jika kau menjadi bapak, jadilah Ayah yang bijaksana layaknya Lukmanul
Hakim. Jadilah Ayah yang tegas seperti Ibrahim. Jadilah Ayah yang
dipenuhi kasih dan sayang seperti Muhammad SAW. Ajaklah anakmu mengenal Allah. Ajaklah anak dan istrimu untuk senantiasa taat pada Allah. Jadikan ia sebagai Yusuf yang berbakti. Jadikan ia setaat Ismail.

Mohonlah kepada Allah. Mintalah kepada Allah agar mereka menjadi anak yang
sholih dan senantiasa menjadi pejuang Islam.

Untuk calon Ibu ……….

Jika kau menjadi ibu, jadilah kau ibu yang bijak, ibu yang teduh, yang bisa
memberi keteduhan pada suami dan anak-anakmu. Bimbinglah anakmu dengan
kasih sayangmu. Jadikan mereka mujahid. Jadikan mereka tentara-tentara
Allah. Jangankan biarkan mereka larut dalam kemanjaan dan malas-malasan.
Siapkan mereka menjadi anak yang shalih. Hamba yang shalih. Yang siap menegakkan
risalah Islam.

Pernikahan laksana ajal, tak peduli siap Atau tidak, pada waktu yang
telah ditentukan dia Akan datang menjemput seseorang untuk berpindah ke
alam lain. Maka beruntunglah bagi siapa yang mempersiapkan diri.

Untuk Suami Renungkanlah …

Pernikahan menyingkap tabir rahasia... Isteri yang kamu nikahi tidak semulia Khadijah, tidak setaqwa Aisyah, pun tidak setabah Fatimah. Justru isterimu hanyalah wanita akhir zaman yang punya cita-cita menjadi solehah …
Pernikahan menyadarkan akan kewajiban bersama. Isterimu menjadi tanah, kamu langit penaungnya. Isteri ladang tanaman, kamu pemagarnya. Isteri ibarat ternak, kamu penggembalanya.
isteri adalah murid, kamu mursyidnya. Isteri bagaikan anak kecil,Kamu tempat bermanja dan berkeluhkesah ia. Dan ketika isteri menjadi racun,kamulah penawar bisanya. Seandainya isteri tulang yang bengkok maka berhati-hatilah meluruskannya … Pernikahan menginsyafkan kita perlunya keimanan dan ketaqwaan. Untuk belajar meniti ridho Allah SWT. Karena memiliki isteri yang tak sehebat mana, justru kamu akan tersentak dari alpa. Kamu bukanlah Rasulullah SAW, pun bukan Sayyidina Ali Karramallahuwajhah. Cuma suami akhir zaman yang mencoba untuk menjadi suami sholeh. Amiin ………


Untuk Isteri Renungkanlah …

Pernikahan menyingkap tabir rahasia. Suami yang menikahimu tidaklah semulia Muhammad SAW, tidak setaqwa Ibrahim, pun tidak setabah Ayub. Apalagi setampan Yusuf. Justru suamimu hanyalah lelaki akhir zaman yang punya cita-cita membangun keturunan yang sholeh …

Pernikahan menyadarkan akan kewajiban bersama. Suami menjadi pelindung, kamu penghuninya. Suami adalah nahkoda kapal, dan kamu pengemudinya. Saat suami seorang raja, kamu dapat merasakan anggur singgasananya. Dan ketika suami menjadi racun, kamulah penawar bisanya. Sungguh , tatkala suami sebagai inti jantung keluarga, maka anti-lah rusuk pelindungnya. Seandainya suami bengis lagi lancang,maka berhati-hatilah meluruskannya …

Pernikahan menginsyafkan kita perlunya keimanan dan ketaqwaan. Untuk belajar meniti ridho Allah SWT. Karena memiliki suami yang tak sehebat mana, justru kamu akan tersentak dari alpa. Kamu bukanlah Khadijah yang sempurna dalam menjaga, pun bukan Hajar yang setia dalam sengsara. Cuma wanita akhir zaman yang mencoba untuk menjadi istri salehah.
Amiin ………

“Semoga Allah Mengumpulkan Yang Berserakan Dari Keduanya, Memberkati
Mereka Berdua Dan Kiranya Allah Meningkatkan Kualitas Keturunan Mereka,
Menjadikan Pembuka Pintu Rahmat, Sumber Ilmu Dan Nikmat Serta Rasa Aman
Bagi Umat “ (Doa Rasulullah Saat Pernikahan Putrinya Fatimah Dengan Ali Bin Abi Thalib)

Senin, 26 April 2010

" Seonggok Harapan "


Sosok itu tak kunjung hadir
sosok yang engkau impikan menjadi sandaran'mu kelak
sosok yang kau impikan menjadi pendapingmu hingga usia senja
sosok yang kau harapkan menjadi teman dunia juga akhirat'mu..

Dalam hatinya mengatakan... hmmm...mungkin belum saatnya
berkali - kali itu dibisikan dalam hatinya seolah menghibur diri..

Bersabarlah wahai wanita sholihah...
jika saja sosok itu hadir sekarang dihadapan'mu,
dalam keadaan'mu sekarang ini yang masih bertemankan futur, bersahabatkan dosa...
hmmm... kau akan mendapatkan yang sama seperti keadaan'mu sekarang...

Benahilah diri'mu menjadi wanita sederhana yang tak mengharapkan sosok sempurna
namun bisa mencintai sosok laki-laki sholeh yang tidak sempurna
dengan cara yang sempurna.

Semoga Seonggok Harapan'mu bisa kau wujudkan dengan Ridho Rabbul Izzati...

Jumat, 16 April 2010

Mama


Mama…
dalam sholat’mu ku tau, kau selalu mendo’akan ku
Mama…
Meski garis wajahmu mulai terlihat tak semuda dulu lagi tapi kau masih terlihat cantik
Mama…
sorot matamu mulai dapat ku artikan apa yang kau inginkan
Mama…
Ma’afkan aku jika ku tak bisa mengikuti seperti apa yang kau mau
Mama…
Hingga pada saatnya nanti barulah kau dapat mengerti
Mama…
Semoga ketika jawaban itu ada engkau masih setia bersama’ku
Mama…
Rasakan di hatimu setetes kasihku yang kian menyayangimu
Ya Rabb…
Pertemukan kami kelak di surga’MU yang satu

Selasa, 13 April 2010

GEDUBRAKkkk....Ups...Jatuh....

Nulis catatan ini.... aku teringat ketika menonton film "Sang Murabbi"
dalam dialognya Ust' Rahmat Abdullah menceritakan tentang 2 (dua) ekor monyet yang begitu gigih memperjuangkan hidup mereka agar tidak jatuh dari pohon yg dinaikinya…tp subhanallah monyet itu berhasil dan mampu bertahan hidup dari terpaan angin kencang.
namun beberapa saat kemudian, datanglah angin sepoi-sepoi yang kian membelai memanja...
dan mampu membuat mata ke-2 monyet tersebut mulai terpejam sehingga tangan kedua monyet itu terlepas dari batang pohon tersebut dan GEDUBRAKKkkkk.....
jatoh deh ke bumi...!!!
hmmm...., kyaknya cerita di atas nda jauh-jauh dari kehidupan qita.
terkadang ketika ada ujian kesempitan dari Allah mungqin qita bisa melewatinya,
dengan tekad yg kuat serta do'a yang selalu kita panjatkan pagi,siang,sore, malam bahkan hingga tengah malam qita rela bangun untuk sholat Lail' menagis,bersimpuh di hadapanNYA,
memohon belas kasihNya.
Tapi coba....
Ketika Allah berikan nikmat kelapangan, rejeki yang melimpah...
Astagfirullah…. tidak sedikit di antara qita yg mengabaikan dan mungkin melupakanNYA,
yang tadinya do'a selalu dipanjatkan ketika selesai sholat, tengah malamnya selalu dihiasi dengan Sholat Lail, menagis dll....
mungkin sekarang interprestasi kecintaan kita padaNYA mulai dipertanyakan
atau bahkan sudah tak berbekas oleh banyaknya nikmat yg qita peroleh dariNYA...
Astagfirullah….sesungguhnya nikmat yang Allah beri itu juga COBAAN,
inilah yang membuat kita sering GEDUBRAkkkk.. ups..jatuh...!!!!
jangan sampai berkali-kali khilaf kita lakukan, karena kita tak akan mampu menahan ganjaran dari NYA oleh kesombongan dan kecongkakan qita yang sudah melangkah dengan seribu gaya menapaki Bumi Allah ini.
Ya Rabbul Ijjati... ampuni kami...!!!

Kamis, 08 April 2010

Bersyukur


Rumput tetangga memang sering kelihatan lebih hijau dari rumput di
pekarangan sendiri.

Hidup akan lebih bahagia kalau kita dapat menikmati apa yang kita miliki.
Karena itu bersyukur merupakan kualitas hati yang tertinggi.

Bersyukurlah !
Bersyukurlah bahwa kamu belum siap memiliki segala sesuatu yang kamu inginkan .
Seandainya sudah, apalagi yang harus diinginkan?

Bersyukurlah !
Bersyukurlah apabila kamu tidak tahu sesuatu .
Karena itu memberimu kesempatan untuk belajar .

Bersyukurlah !
Bersyukurlah untuk masa-masa sulit .
Karena Di masa itulah kamu tumbuh …

Bersyukurlah !
Bersyukurlah untuk keterbatasanmu .
Karena itu memberimu kesempatan untuk berkembang .

Bersyukurlah untuk setiap tantangan baru .
Karena itu akan membangun kekuatan dan karaktermu .

Bersyukurlah untuk kesalahan yang kamu buat .
Itu akan mengajarkan pelajaran yang berharga .

Bersyukurlah bila kamu lelah dan letih .
Karena itu kamu telah membuat suatu perbedaan .

Mungkin mudah untuk kita bersyukur akan hal-hal baik…
Hidup yang berkelimpahan datang pada mereka yang juga bersyukur akan masa surut…
Rasa syukur dapat mengubah hal yang negatif menjadi positif …
Temukan cara bersyukur akan masalah-masalahmu dan semua itu akan menjadi berkah bagimu …
(special thanks yg sudah memberikan catatan ini, semoga qt bisa lebih bersyukur atas nikmat'NYA)

Rabu, 07 April 2010

Menjadi Akhwat Terpilih


Akhwat Baik, tak cukup dengan senyum manisnya yang kerap terlempar juga keramahannya, sehingga orng sekitarnya atau bahkan ikhwan senang melihatnya.

Akhwat Baik, adalah Akhwat dengan pengertian dan hatinya yang tegar, sehingga ikhwan tak ragu tuk membawanya serta.

Akhwat cantik, tak cukup hanya dengan parasnya yang ayu,tubuhnya yang molek, sehingga ikhwan menjadikannya impian.

Akhwat cantik, adalah akhwat dengan keindahan ahlak cerminan iman, sehingga ikhwan merasa nyaman dan percaya menjadikannya partner dalam menjalani kehidupan.

Akhwat cerdas, tak cukup dengan memiliki intelegensi yang tinggi,potensi tak terbendung, hingga ikhwan berbangga hati.

Akhwat cerdas, adalah akhwat yang paham hakikatnya terlahir di bumi sebagai akhwat sejati,hingga ikhwan yg akan menjadi pasangannya kelak mempercayakan dan merangkai cinta halalnya yang tak berujung.

Semoga aku dan kau bisa Menjadi Akhwat Terpilih... Amin ya Rabb!

Ket : Akhwat (Perempuan Sholehah); Ikhwan (Laki-laki Sholeh)

Senin, 05 April 2010

SMS Merah Muda


Tetap istiqomah, Ukhti. Selamat berjuang. Semoga Allah menyertai anti.

Sender : Ikhwan +62817xxx

Senyum timbul dari cakrawalanya dengan malu-malu. Serasa ada hangat menyelusup dada dan membuat jantung berdegup lebih cepat. Otaknya pun sekejap bertanya, ”Ada apa? Sungguh, bukan apa-apa. Aku hanya senang karena ada saudara yang menyemangatiku.” Si akhwat menyangkal hatinya cepat-cepat. Dan ia bergegas meninggalkan kamarnya, ada dauroh. Ia berlari sambil membawa sekeping rasa bahagia membaca SMS tadi yang sebagian besar bukan karena isinya, melainkan karena nama pengirimnya.

Ana lagi di bundaran HI, Ukhti. Doakan kami bisa memperjuangkan ini.

Sender : Ikhwan +628179823xxx

Untuk apa dia memberitahukan ini padaku. Bukankah banyak ikhwan atau akhwat lain? Nada protes bergema di benaknya. Tapi di suatu tempat, entah di mana ada derak-derak yang berhembus lalu. Derak samar bangga menjadi perempuan yang terpilih yang di-SMS-nya.

Pagi itu, handphone kesayangannya berbunyi.

Ukhti, Selamat hari lahir. Semoga hari-hari yang dijalani lebih memberi arti.

Dada membuncah hampir meledak bahagia. Dia bahkan ingat hari lahirku! Dibacanya dengan berbunga-bunga. Tapi pengirimnya

Sender : Akhwat +6281349696xxx

Senyum tergurat memudar. Tarikan napas panjang. Kecewa, bukan dari dia. Ringtone-nya berbunyi lagi.

Ukhti, Selamat hari lahir. Semoga hari-hari yang dijalani lebih memberi arti.

Sender : Ikhwan +628179823xxx

Dia! Semburat jingga pagi jadi lebih indah berlipat kali. Senyumnya mengembang lagi. Dan bunga-bunga itu mekar-lah pula.

Cerita di atas tadi selurik gerak hati seorang akhwat di negeri antah berantah yang sangat dekat dengan kita. Gerak hati yang mungkin pernah bersemayam di dada kita juga. Bisa jadi kita mengangguk-angguk tertawa kecil atau berceletuk pelan, ”Seperti aku nih,” saat membacanya. Hayo ngaku! He he he

Mari kita cermati fragmen terakhir dari cerita tadi. Kalimat SMS keduanya persis sama, yang intinya mengucapkan dan mendoakan atas hari lahir (mungkin mencontek dari sumber yang sama he he he). SMS sama tapi berhasil menimbulkan rasa yang jelas berbeda. Karena memang ternyata lebih berarti bagi si akhwat adalah pengirimnya, bukan apa yang dikatakannya.

Namun sebenarnya, apakah Allah membedakan doa laki-laki dan perempuan? Mengapa menjadi lebih bahagia saat si Gagah yang mendoakan? Semoga selain mengangguk-angguk dan tertawa kecil, kita juga berani memandang dari sudut pandang orang ketiga. Dengan memandang tanpa melibatkan rasa (atau nafsu?), kita akan bisa berpikir dengan cita rasa lebih bermakna.

Konon, cerita tadi terus berlanjut.

Suatu hari yang cerah, sang akhwat mendapat kiriman dari si ikhwan itu. Sebuah kartu biru yang sangat cantik. Tapi sayang, isinya tidak secantik itu. Menghancurkan hati akhwat menjadi berkeping-keping tak berbentuk lagi. Kartu biru itu adalah kartu undangan pernikahan si ikhwan. Dengan akhwat lain, tentu saja. Berbagai Tanya ditelannya. Mengapa dia menikah dengan akhwat lain? Bukankah dia sering mengirim SMS padaku? Bukankah dia sering me-miscall ku untuk qiyamull lail? Bukankah dia ingat hari lahirku? Bukankah dia suka padaku? Mengapa? Mengapa???

Dan air mata berjatuhan di atas bantal yang diam. Teman, jangan bilang, yaa!!! dia hanya tidak tahu, ikhwan itu juga mengirimkan SMS, miscall, mengucapkan selamat hari lahir dan bersikap yang sama ke berpuluh akhwat lainnya!

Ironis. Sedih, tapi menggelikan, menggelikan tapi menyedihkan. Sekarang siapa yang bisa disalahkan? Akhwat memang seyogiyanya menyadari dari awal, SMS-SMS yang terasa indah itu bukan tanda ikatan yang punya kekuatan apa-apa. Siapa yang menjamin bahwa ikhwan itu ingin menikahinya? Bila ia berharap, maka harapanlah yang akan menyuarakan penderitaan itu lebih nyaring.

Tetapi para ikhwan juga tak bisa lari dari tanggung jawab ini. Allahualam apapun niatnya, semurni apapun itu, ingatlah, SMS melibatkan dua orang, pengirim dan penerima. Putih si pengirim, tak menjamin putihnya juga si penerima. Bisa jadi ia akan berwarna merah muda. Merah muda di suatu tempat di hati atau menjadi rona di pipi yang tak akan bisa disembunyikan di depan Allah.

Bagi perempuan, SMS-SMS dan bentuk perhatian sejenis dari laki-laki bisa menimbulkan rasa yang sama bentuknya dengan senyuman, kedipan menggoda, dan daya tarik fisik perempuan lainnya bagi laki-laki.

Menimbulkan sensasi yang sama. Ketika perempuan bertanya berbagai masalah pribadinya padamu, seringkali bukan solusi yang ingin dicari utamanya. Melainkan dirimu. Ya, sebenarnya perempuan ingin tahu pendapatmu tentang dia, apakah dirimu memperhatikannya, bagaimana caramu memandang dirinya. Dirimu, dirimu, dan dirimu, dan kami ”kaum hawa”- sayangnya, juga memiliki percaya diri yang berlebihan, atau bisa dibahasakan lain dengan mudah Ge-Er Jadi, tolong hati-hati dengan perhatianmu itu.

Paling menyedihkan saat ada seorang aktivis yang tiba-tiba berkembang gerak dakwahnya atau semangat qiyamul lailnya karena terkait satu nama. Naudzubillah tsumma naudzubillah. Ketika kita menyandingkan niat tidak karena Allah semata, maka apalah harganya! Apa harganya berpeluh-payah bukan karena Dia, tapi karena dia. Seseorang yang sama sekali bukan apa-apa, lemah seperti manusia lainnya.

Laki-laki dan wanita diciptakan berbeda bukan saling memusuhi, bukan juga saling bercampur tak bertepi, tapi semestinya saling menjaga diri. Secara fisik, emosional, atau kedua-duanya. SMS tampak aman dari pandangan orang lain, hubungan itu tak terlihat mata. Tapi wahai, syetan semakin menyukainya. Mereka berbaris di antara dua handphone itu. Maka dimanapun mereka berada, syaitan tetaplah musuh yang nyata!

Wahai akhwat, bila kau menginginkan SMS-SMS itu, tengoklah inbox-mu. Bukankah disana tersusun dengan manis SMS-SMS dari saudarimu. Saudari-saudarimu yang dengan begitu banyak aktivitas, amanah, kelelahan, dan kesedihan yang sangat memerlukan perhatianmu. Juga begitu banyak teman-temanmu yang belum mengenal Islam menunggu kau bawakan SMS-SMS cahaya untuk mereka.

Ada saatnya. Ya, ada saatnya nanti handphone kita dihiasi SMS-SMS romantis. SMS-SMS yang walaupun hurufnya berwarna hitam semua, tapi tetap bernadakan merah muda. Untuk seseorang dan dari seseorang yang sudah dihalalkan kita berbagi hidup, dan segala kata cinta di alam semesta.

Cinta yang bermuara pada penciptaNya. Cinta dalam Cinta. Bersabarlah untuk indah itu.

Ummi, abi lagi ngisi ta’lim di kampus pelangi. Di depan abi ada beribu bidadari-bidadari berjilbab rapi, tapi tak ada yang secantik bidadariku di istana Baiti Jannati. Miss u my sweety.

Abi, yang teguh ya, pangeranku, rumah ini terasa gersang tanpa teduh wajahmu. Luv yaa

Ya, hanya untuk dia kita tulis the Pinkest Short Massage Services. SMS-SMS paling merah muda. (www.baitijannati.wordpress.com)